Satelit Juga Merupakan Senjata Yang bisa saja Menyerang Wilayah Tertentu dari luar Angkasa
SATELIT LUAR ANGKSA
Medan peperangan antar negara akan memunculkan kekerasan, baik kehancuran sosial, dan penghancuran ekonomi dan budaya. bahkan ada istilah genosida. Meski begitu, perang sering menciptakan teknologi canggih yang muncul dan akhirnya digunakan dalam kehidupan kita. Perkembangan dan penerapan teknologi canggih juga mengubah persenjataan, strategi politik, dan diplomasi dalam peperangan. Perang yang paling mematikan dalam sejarah, jika dihitung total korban jiwa sejak berlangsung, adalah Perang Dunia ke dua. Perang ini memakan korban sebanyak 60-85 juta korban jiwa masyarakat sipil.Tentan senjata perang juga turut mengalami perkembangandalam sejarah peradaban manusia. Awalnya, persenjataan perang terdiri dari peralatan manual seperti busur dan panah. Perkembangan teknologi membuat perang berkembang dan berlangsung memanfaatkan sistem otomatis seperti pesawat tempur, senjata laser, senjata tempur tanpa awak, hingga bom nuklir. Saat ini beberapa teknologi telah berkembang menjadi senjata perang modern. Karena adanya rasa perselisihan batas wilayah, kedaulatan antar negara-negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing. Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara adidaya itu, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya. Akibat yang ditimbulkan senjata modern dan canggih, bisa lebih menimbulkan kerusakan dan kerugian yang lebih besar atau korban yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata konvensional, juga karena dengan itu korban yang dibunuh dapat lebih banyak daripada perang tradisional. Senjata modern dan canggih juga bisa membuat beberapa negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada negara lain.
Dalam era perang saat ini banyak digunakan senjata kimia, reaktor nuklir, satelit luar
angkasa demi menciptakan sejata perang modern dan lebih canggih. Penggunaan satelit luar angkasa merupakan
senjata yang menyerang wilayah tertentu dari luar angkasa, atau menyerang
sistem luar angkasa dari wilayah bumi. Sepanjang Perang Dingin, Amerika Serikat
dan Russia, Eropa Timur dengan Balkan, Cina kontra Korea atau Israel dengan
Negara Teluk turut mengembangkan senjata luar angkasa yang menimbulkan situasi
politik dunia menjadi hangat. Meski penggunaan senjata luar angkasa masih menjadi
tantangan besar pihak PBB, Amerika Serikat, Russia, Israel dan Cina sukses
mengembangkan senjata anti luar angkasa. Banyak uji coba telah sukses
dijalankan, meski beberapa diantaranya menimbulkan reaksi kontra, misalnya pada
rudal anti balastik Uni Eropa 2015 yang menghancurkan salah satu satelit
pemantau cuaca negara eropa timur. Senjata luar angkasa dibagi pada dua jenis
yaitu earth-to-space dan space-to-earth. Earth- to-space merupakan jenis
senjata yang diluncurkan dari bumi untuk menghancurkan sistem atau perangkat
yang mengorbit bumi dari luar angkasa. Sedangkan space-to-earth merupakan
senjata yang memanfaatkan sistem orbit luar angkasa untuk menghancurkan wilayah
tertentu. Fisikawan Jerman bernama Hermann Orbeth merupakan salah satu ilmuwan
yang mengembangkan rencana pengembangan senjata bagi Jerman di Perang Dunia
bernama “Sun gun”, atau heliobeam. Senjata ini memantulkan sinar matahari menuju
titik pusat dari bumi(Collie, R. J., Shapka, J. D., & Perry, N. E. 2019).
Komentar
Posting Komentar